BELOPA, iNewsPalopo.id - Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Luwu tengah merancang draf Memorandum of Understanding, MoU tenaga kerja lokal dengan perusahaan di Luwu.
MoU ini nantinya menjadi salah satu dasar pemerintah dan masyarakat dalam mendorong perusahaan memberdayakan masyarakat Kabupaten Luwu.
Pemberdayaan masyarakat bisa sebagai tenaga kerja di perusahaan atau pun mitra bisnis lain terkait kebutuhan perusahaan tersebut.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Syaiful Abdul Latief, menyampaikan draf MoU tersebut sudah jadi. "Drafnya sudah jadi, kita tunggu hasil koreksi tim yang dibentuk bersama dengan perusahaan perusahaan yang kita libatkan dalam MoU tersebut," ujarnya.
Diantara perusahaan yang terlibat dalam MoU ini adalah perusahaan tambang emas di Latimojong PT Masmindo Dwi Area dan perusahaan Smalter di Kecamatan Bua PT Bumi Mineral Sulawesi atau PT BMS.
Setelah MoU ini selesai akan dilakukan penandatangan oleh pihak terkait untuk selanjutnya dibuatkan Perjanjian Kerjasama.
"Setelah MoU selesai kita buatkan PKS. Isinya tentu dalam rangka peningkatan kapasitas tenaga kerja di lingkup masing-masing perusahaan serta lowongan kerja bagi tenaga kerja lokal," ujarnya.
Disinggung persentase tenaga kerja lokal, Syaiful Abdul Latief menegaskan itu salah satu yang akan didorong dalam kesempatan. "Ada kepastian dari perusahaan persentase tenaga kerja lokal yang akan mereka pekerjakan," katanya.
Rencana Pemerintah Kabupaten Luwu untuk membuat MoU tenaga kerja lokal dan PKS dengan sejumlah perusahaan besar dan menengah di Luwu mendapat respon positif dari Ketua Pengurus Pusat Ikatan Pemuda Luwu Raya Indonesia, PP IPLR Indonesia, Nurhan Tabau.
Dilain sisi, putra Larompong ini juga berharap Pemkab Luwu tidak melupakan peningkatan kualitas tenaga kerja dan calon tenaga kerja di Luwu.
"Untuk tenaga kerja lokal ada beberapa pendekatan. Misalnya pemerinta daerah mengandeng lembaga resmi yang terdaftar sebagai penyedia tenaga kerja di kemenaker, lalu lembaga ini melakukan pelatihan melalui program kemenaker dan kemendikbud untuk pelatihan tenaga kerja," ujarnya.
"Saat tenaga kerja lokal sudah terampil, baru pemerintah meminta ke pihak perusahaan untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal yang sudah terlatih untuk posisi-posisi strategis bukan hanya sebagai buruh kasar di pabrik," lanjutnya.
Ketua PP IPLR Indonesia memberikan dukungan penuh kepada Pemkab Luwu menyiapkan lulusan yang punya kompetensi yang memiliki nilai tawar sebagai pemimpin di perusahaan yang berinvestasi di Luwu.
Editor : Chaeruddin
Artikel Terkait