Kesulitan Ekonomi, Warga Sulsel Mengaku Makan Pisang Pengganti Nasi

Chaeruddin
Hammad warga Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, kadang makan pisang pengganti nasi. Foto, Ist

LUWU, iNewsPalopo.id - Akibat kesulitan ekonomi, Hammad warga Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, kadang makan pisang pengganti nasi. Dikutip dari Kapitanews.id, mengatakan, saat ia kehabisan beras dan tak ada uang untuk membeli beras maka ia menggantinya dengan buah pisang. "Kalau tidak ada uang untuk beli beras, saya rebus pisang sebagai pengganti beras," ujarnya.

Hammad (56) merupakan warga Dusun Cerekang Desa Murante Kecamatan Suli Kabupaten Luwu, Sulsel, hidup sebatang kara sejak ditinggal isterinya karena meninggal dunia. Selain kesulitan makanan, kondisi rumah Hammad dikabarkan juga tidak layak huni, berdinding papan dan beratapkan rumbia. 

Jika hujan Hammad akan kehujanan, Ia pun tak dapat memperbaiki rumahnya, sebab untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja ia masih terbatas. "Mau diperbaiki juga tidak punya uang, jadi kalau hujan ya pasti kehujanan," ucapnya dengan nada pasrah. 

Meski demikian dirinya tetap bersyukur karena diberi kesehatan sehingga masih dapat mencari nafkah  setiap hari. Hammad bekerja apa saja selama itu bisa menghasilkan uang asalkan cara halal. "Kadang menjadi buruh kasar, mencari kerang dan kepiting untuk dijualnya, bahkan tukang panjat kelapa pun saya jalani," ucapnya. "Saya tentunya tetap berharap ada bantuan dari pemerintah untuk perbaikan rumah saya," harapnya.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, DPRD Kabupaten Luwu, meminta Dinas Sosial Kabupaten Luwu, secepatnya membantu Hammad (56) warga kurang mampu di Desa Murante, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Anggota DPRD Luwu H Muliadi, menyampaikan pemerintah harus bergerak cepat membantu kebutuhan Pak Hammad. "Saya kira Dinas Sosial harus segera membantu, minimal langkah awal memberikan bantuan pangan untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Senada H Muliadi, anggota DPRD Luwu H Andi Muharrir, juga menyampaikan hal yang sama. Bahkan disebutkan legislator Partai Golongan Karya ini, informasi tentang Ahmad akan dibawa ke rapat bersama Pemerintah Kabupaten Luwu. "Kami akan sampaikan ke pemerintah utama Dinas Sosial dan Dinas Perumahan dan Pemukiman. Sebisa mungkin dibantu, termasuk perbaikan rumahnya. Pemerintah Kabupaten Luwu setiap tahun ada anggaran bedah rumah," ujar mantan Ketua DPRD Luwu ini.

Menanggapi hal ini Dinas Sosial Kabupaten Luwu, turun melakukan pengecekan di lapangan. Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Luwu Saipul, memastikan tim nya sudah turun hari ini melakukan pengecekan. "Tim sudah ke lokasi assesmen. Pasti kita bantu, untuk bantuan rumah atau bedah rumah, akan kami komunikasikan dengan Dinas Perkim," katanya. Syaiful menambahkan, Ahmad sendiri selama ini telah mendapatkan perhatian pemerintah dengan mengikut sertakan dalam berbagai program bantuan.

"Pak Hammad tercatat sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai atau BLT Dana Desa, juga pernah terima BST via POS, ini BST dari Kemensos di masa Pandemi namun sudah berakhir. Untuk BLT saat ini kami sementara proses pengecekan di BNBA," kuncinya.

Editor : Chaeruddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network