get app
inews
Aa Text
Read Next : Wanita Muda Telanjang Keluar dari Kamar Kos Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai

Aksi Gerak Jalan Waria di Luwu Dikecam

Kamis, 18 Agustus 2022 | 17:03 WIB
header img
Ikut sertanya Waria dalam Gerak Jalan Indah dalam rangka meriahkan HUT RI ke-77 di Kabupaten Luwu, menuai kecamatan. Foto, ist.

BELOPA, iNewsPalopo.id - Diikut sertakannya para Waria pada parade gerak jalan indah oleh panitia HUT RI tingkat Kabupaten Luwu tuai kecaman dari sejumlah pihak.

Brigade Muslim Indonesia, BMI Sulawesi Selatan salah satunya angkat bicara. Dirinya mengecam keras dan meminta panitia memberikan klarifikasi serta meminta maaf. 

Penampilan para Waria pada gerak jalan indah yang dilaksanakan oleh panitia HUT RI tingkat Kabupaten Luwu Rabu, 17 Agustus 2022 mendapat penilaian beragam dari warga.

Bahkan perbincangannya pun hingga ke dunia Maya. Banyak postingan bermunculan baik di Facebook maupun group WhatsApp. Warga Kabupaten Luwu menilai, tidak semestinya para Waria ini diberi ruang dalam kegiatan resmi tersebut.

"Waria atau seorang pria yang menyerupai perempuan, baik gerakan tubuh, dan pakaian itu tidak baik menjadi tontonan masyarakat apa lagi terhadap anak anak yang merupakan penerus bangsa ini," ujar Basman salah seorang warga.

"Pendapat saya ini adalah penyakit masyarakat yang mestinya pemerintah ikut memberikan solusi menyembuhkan mereka bukan malah sebaliknya memberi ruang promosi tumbuhnya penyakit tersebut lebih besar di tengah tengah masyarakat," lanjut Basman.

Mestinya panitia HUT RI di Kabupaten Luwu sadar akan hal tersebut. "Belum jika kita berbicara soal agama, tentu hal tersebut dilarang agama bahkan Rosulullah SAW melaknatnya," katanya.

"Kami sangat menghargai kebebasan berekspresi tetapi janganlah kebebasan itu justru merusak tataran norma agama, dan etika moral. Kami rasa sangat banyak kegiatan bermanfaat dan sifatnya menghibur yang bisa kita tampilkan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan kita tanpa harus menciderai norma agama dan budaya kita," sambung ketua BMI Sulsel, Zulkifli. 

Berbeda dengan penampilan kelompok peserta gerak jalan lainnya yang nampak tertutup, membuat kelompok waria ini menjadi tontonan warga yang hadir, baik dari kalangan anak-anak hingga orang tua. 

"Kami sangat menyangkan kelompok ini diberi ruang untuk menyalurkan kebebasan berekspresi karena yang mereka tampilkan justru sesuatu yang bertentangan dengan agama dan budaya kita," katanya.

"Mereka ini laki laki maka tampillah sebagai laki laki bukan malah memperlihatkan dan memperkenalkan kepada masyarakat keberanian kalian menentang kodrat Ilahi sebagai laki laki dan lebih memilih tampil sebagai perempuan," tambahnya. 

Karena kontroversi prilaku waria seperti itu disebut bukan hanya terjadi di Kabupaten Luwu, juga di kabupaten lainnya di Sulawesi Selatan, Zulkifli kemudian mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan persoalan tersebut. 

"Kami kecewa dengan pihak Pemda setempat, para tokoh masyarakat dan agama serta tokoh pemuda setempat yang tidak punya kemampuan membendung kegiatan-kegiatan yang menurut kami hanya justru menjadi siar-siar kelompok LGBT yang tentunya hanya akan merusak moral generasi kita," kuncinya.

Senada dengan Ketua BMI, Pemerhati Islam di Luwu, Ustad Hajar Haswad, juga turut angkat bicara. Ia menduga jika hadirnya penampilan Waria di acara gerak jalan HUT RI ke 77 di Belopa merupakan buntut panjang dari kegiatan Bola Volley Waria yang pernah dilakukan sebelumnya. 

"Kejadian di Walmas, dampak dari kegiatan Bola Volley Waria. Apakah mau di Selatan juga berdampak seperti itu. Saya bukan peramal, namun perlu kita ingat, sebagai orang beriman kita percaya isi Al Qur'an, akan janji Allah SWT. Luwu kota religius, jangan cemari dengan kegiatan yang mengundang murkanya Allah SWT," tandasnya. 

Ketua panitia penyelenggara gerak jalan pada HUT RI ke 77 di Belopa, Hasbullah Bin Mush saat dikonfirmasi dengan tegas menyebut pihaknya juga baru mengetahui jika ditunggangi kelompok waria yang berpenampilan seksi. Pasalnya kelompok tersebut tidak pernah melakukan pendaftaran ke panitia penyelenggara.

"Baru juga tadi saya tau kalau ada peserta waria karena di list pendaftaran tidak ada," singkatnya. 

Untuk diketahui, kegiatan gerak jalan diselenggarakan selama 2 hari, tanggal 16 dan 17 Agustus. Diikuti peserta dari tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), organisasi, instansi pemerintah dan umum.

Editor : Chaeruddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut