BANGKA SELATAN, iNewsPalopo.id - Disebut Jaksa sarang mafia, Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) Cabang Bangka Selatan (Basel) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melaporkan Alvin Lim dan akun Youtube Quotient TV ke polisi.
Mereka diduga telah melecehkan profesi Jaksa hingga PJI Cabang Basel melaporkan kasus tersebut ke Satreskrim Polres Bangka Selatan, Selasa, (20/9/20220.
Alvin Lim dalam tayangan Youtube Quotient TV berdurasi 57 menit yang diunggah dua pekan lalu, diduga menyebutkan kejaksaan sarang mafia. Tayangan tersebut kemudian viral dan mendapat tanggapan beragam netizen.
Ketua PJI Cabang Basel, Zulkarnain, usai melaporkan kasus tersebut mengatakan, laporan yang mereka layangkan merupakan bentuk kekecewaan Jaksa di Basel terhadap dugaan pelecehan profesi jaksa.
"Tadi sudah kami laporkan ke Polres Bangka Selatan terkait dugaan tindak pidana pencemaran nama baik profesi dan unsur SARA. Kami laporkan itu Alvin Lim dan akun Youtube Quotient TV," katanya.
Tudingan yang disebutkan Alvin Lim dalam konten youtube Quotient TV tersebut, kata dia tidak mendasar dan tidak benar alias hoax.
"Tudingan dan kata-kata yang tidak pantas yang disebutkan Alvin Lim di Youtube tersebut tidak hanya menyinggung Jaksa yang ada di Jakarta Selatan saja, tetapi juga seluruh profesi Jaksa se Indonesia termasuk kami Jaksa di Bangka Selatan, makanya kami juga keberatan dan kami laporkan," ucapnya.
Menurut dia, jika Alvin Lim memiliki bukti yang kuat sesuai fakta dan realita, silahkan melaporkan ke Jaksa Muda Pengawas ataupun ke pihak kepolisian, bukan membuat narasi melalui medsos yang berpotensi melanggar undang-undang ITE dan melecehkan profesi jaksa.
Ia berharap, pihak Kepolisian dapat mengusut tuntas kasus tersebut demi menjaga marwah profesi Jaksa di Indonesia.
Kasat Reskrim Polres Basel, AKP Chandra Satria Adi Pradana, membenarkan telah menerima laporan pengaduan dari perwakilan Pengurus PJI Cabang Basel.
"Laporannya sudah kami terima dan akan kami rangkum untuk diteruskan ke Subdit Cyber Crime Polda Babel guna mendapat tindak lanjut, karena locus kejadiannya ada di Jakarta," katanya.
Editor : Chaeruddin