BELOPA, iNewsPalopo.id - Produksi budidaya tambak di Kabupaten Luwu setiap tahunnya mencapai 300 ribu ton. Khusus di tahun 2021 kemarin, mencapai 335.501 ton.
Produksi ini diperkirakan meningkat di tahun 2022. Kepala Dinas Perikanan Baso Mappegau, menyebutkan luas kawasan tambak di Kabupaten Luwu saat ini mencapai 11.538 hektar.
"Tersebar di 11 kecamatan pesisir di Kabupaten Luwu yakni, Kecamatan Larompong Selatan, Larompong, Suli, Belopa, Belopa Utara, Kamanre, Ponrang Selatan, Kecamatan Ponrang, Bua, Walenrang Timur dan Kecamatan Lamasi Timur. Kecamatan Ponrang Selatan memiliki area tambak terluas 214 hektar," sebutnya.
"Produksi tambak di Luwu tahun 2021 mencapai 335.501 ton. Terbesar rumput laut gracilaria mencapai 322.926 ton. Kemudian Bandeng 9.122 ton dan udang 3.442 ton per tahunnya," lanjut Baso.
Kepala Dinas Perikanan menyebutkan, produksi tambak terbesar di Luwu saat ini adalah budidaya rumput laut gracilaria budidaya di Empang, hampir mencapai 333 ton dalam kurun tahun 2021.
"Harapan kita produksi gracilaria, bandeng dan udang tahun 2022 naik. Itu sejalan dengan program Pemkab Luwu dalam meningkatkan produksi tersebut," ungkapnya.
Sejumlah kebijakan anggaran dilakukan Pemkab Luwu guna mendukung daya dongkrak peningkatan produksi petani gracilaria di laut.
Program pendukung peningkatan produksi tambak di tahun 2022, diantaranya bantuan sarana dan prasarana budidaya, bibit dan pupuk, dari DAK sekira Rp1,8 miliar.
Peningkatan infrastruktur area tambak, saluran irigasi tambak dan peningkatan jalan produksi tambak. Bantuan peningkatan budidaya ikan bandang, bantuan bibit dan pupuk dan pakan. Bantuan budidaya udang berupa bibit dan pupuk.
Data Dinas Perikanan menyebutkan juga Rumah Tangkap Perikanan (RTP) budidaya tambak di Kabupaten Luwu mencapai 2.633 Kepala Keluarga.
Editor : Chaeruddin