get app
inews
Aa Read Next : Pendapatan Kota Palopo Ditarget Naik Rp50 Miliar

Sepakat Kerusakan Hutan Penyebab Banjir, juga Pemkot Diminta Prioritaskan Anggaran Penanganan Banjir

Minggu, 09 Oktober 2022 | 19:23 WIB
header img
Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palopo, Misbahuddin, sependapatan dengan Wali Kota Palopo.

PALOPO, iNewsPalopo.id - Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palopo, Misbahuddin, sependapatan dengan Wali Kota Palopo, yang menyebutkan banjir di Kota Palopo dampak dari kerusakan hutan di wilayah hulu atau pegunungan.

Di sisi lain, Legislator Partai Kebangkita Bangsa (PKB) ini juga meminta Pemerintah Kota Palopo melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar lebih serius dan memprioritaskan anggaran penanganan dan penanggulangan banjir.

Disebutkan Misbahuddin, kebijakan anggaran dalam hal penanganan dan penanggulangan bencana banjir belum menjadi skala prioritas oleh TAPD Kota Palopo. "Satu contoh, anggaran untuk infrastruktur normalisasi sungai, penguatan tebing sangat minim," sebutnya.

"Kami di DPRD Kota Palopo selalu ingatkan melalui pandangan fraksi agar penanggulangan banjir, seperti program penguatan tebing dan normalisasi sungai dijadikan prioritas, bahkan usulan program waduk dan kolam-kolam retensi sudah perlu dipikirkan untuk penanganan jangka panjang," katanya.

Soal kerusakan hutan, Misbahuddin, menyebutkan hal tersebut diluar domain kewenangan Pemkot Palopo. "Disamping karena sebagian wilayah hulu masuk wilayah Kabupaten Luwu yakni Bonglo dan Bastem dan untuk Salu Battang sebagian wilayah hutannya masuk wilayah Desa Tombang Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu Luwu," sebutnya.

Dijelaskan dari Sungai atau Salu Tombang yang mengalir masuk pula ke Palopo melalui Sungai atau Salu Battang. "Untuk Sungai Latuppa faktor lain penyebab banjir adanya penyempitan sungai. Sungai Latuppa misalnya, dari hulu lebarnya sekitar 30 meter dan sampai di hilir lebarnya hanya 5 meter. Penyempitan ini terjadi karena adanya bangunan masuk ke daerah aliran sungai," jelasnya.

"Kami mengapresiasi langkah tanggap darurat yang dilakukan BPBD, penyelamatan warga sehingga tidak ada korban jiwa, dan Dinas Pertanian telah menurunkan timnya menginventarisasi lahan persawahan yang terdampak. Kami berharap melalui asuransi lahan pertanian bisa meringankan kerugian warga khususnya petani sawah," kunci Misbah.

Editor : Chaeruddin

Follow Berita iNews Palopo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut