Salah seorang korban selamat yang tak disebutkan identitasnya menceritakan kengerian saat kejadian. Dia sempat didatangi pelaku yang membawa pistol dan pisau.
Gemetar didatangi pelaku, korban selamat ini pun memohon-mohon sambil menangis minta agar pelaku tidak membunuhnya.
"Dia menuju ke saya dan memohon kasihani saya. Saya tidak tahu harus berbuat apa," kata korban selamat, saat diwawancarai media televisi ThaiPBS.
Saksi lain mengatakan pelaku tiba-tiba masuk dan langsung beraksi menembak dan menikam para korban. Anak-anak yang sedang tidur pun tak luput dari tembakan pelaku.
"Dia tidak mengatakan apa pun, menembak ke pintu saat anak-anak sedang tidur," kata saksi lainnya, dikutip dari Reuters, Jumat (7/10/2022).
Saat kejadian, ada sekitar 30 anak yang dititipkan di tempat penitipan anak tersebut. Mereka berusia 2 hingga 5 tahun. Pejabat distrik setempat Jidapa Boonsom mengatakan, jumlah anak yang dititipkan hari itu lebih sedikit dari biasanya karena hujan lebat.
Pelaku memaksa masuk ke ruangan yang terkunci di mana anak-anak sedang tidur kemudian beraksi menggunakan pisau dan pistol. Tiga anak laki-laki dan seorang perempuan selamat dari serangan tersebut dan kini dirawat di rumah sakit.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Kisah Saksi Mata Luput dari Pembunuhan Brutal di Penitipan Anak Thailand: Kasihani Saya! "
Editor : Hikmatul Uyun